Penyebab Banjir dan Penanganan
Banjir?? siapa yang ga asing dengan kata ini. sampai sampai banjir pun dibikin siklusnya.. :D lol
Berdasarkan pengamatan, bahwa banjir disebabkan oleh dua katagori yaitu banjir akibat alami dan banjir akibat aktivitas manusia.
Banjir akibat alami dipengaruhi :
- Curah hujan,
- Fisiografi,
- Erosi dan Sedimentasi,
- Kapasitas sungai,
- Kapasitas drainase dan
- Pengaruh air pasang.
Sedangkan, banjir akibat aktivitas manusia disebabkan karena ulah manusia yang menyebabkan perubahan - perubahan lingkungan seperti :
- Perubahan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS),
- Kawasan pemukiman di sekitar bantaran,
- Rusaknya drainase lahan,
- Kerusakan bangunan pengendali banjir,
- Rusaknya hutan (vegetasi alami), dan
- Perencanaan sistim pengendali banjir yang tidak tepat.
1. Penyebab Banjir Secara Alami
a. Curah Hujan
Oleh karena beriklim tropis, Indonesia mempunyai dua musim sepanjang tahun, yakni musim penghujan umumnya terjadi antara bulan Oktober–Maret dan musim kemarau terjadi antara bulan AprilSeptember.
Pada musim hujan, curah hujan yang tinggi berakibat banjir di sungai dan bila melebihi tebing sungai maka akan timbul banjir atau genangan.
b. Pengaruh Fisiografi
Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan daerah aliran sungai (DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti lebar, kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai), lokasi sungai dan lain-lain merupakan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya banjir.
c. Erosi dan Sedimentasi
Erosi di DAS berpengaruh terhadap pengurangan kapasitas penampang sungai.
Erosi menjadi problem klasik sungai-sungai di Indonesia. Besarnya sedimentasi akan mengurangi kapasitas saluran sehingga timbul genangan dan banjir di sungai.
Sedimentasi juga merupakan masalah besar pada sungai-sungai di Indonesia. Menurut Rahim (2000), erosi tanah longsor (landslide) dan erosi pinggir sungai (stream bank erosion) memberikan sumbangan sangat besar terhadap sedimentasi di sungai-sungai, bendungan dan akhirnya ke laut.
d. Kapasitas Sungai
Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai dapat disebabkan oleh pengendapan berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan. Sedimentasi sungai terjadi karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat, sedimentasi ini menyebabkan terjadinya agradasi dan pendangkalan pada sungai, hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kapasitas tampungan sungai, Efek langsung dari fenomena ini menyebabkan meluapnya air dari alur sungai keluar dan menyebabkan banjir.
e. Kapasitas Drainasi yang tidak memadai
Sebagian besar kota-kota di Indonesia mempunyai drainasi daerah genanga yang tidak memadai, sehingga kota-kota tersebut sering menjadi langganan banjir di musim hujan.
f. Pengaruh air pasang
Air pasang laut memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu banjir bersamaan dengan air pasang yang tinggi maka tinggi genangan atau banjir menjadi besar karena terjadi aliran balik (backwater). Fenomena genangan air pasang (Rob) juga rentan terjadi di daerah pesisir sepanjang tahun baik di musim hujan dan maupun di musim kemarau.
2. Penyebab Banjir Akibat Aktifitas Manusia
a. Perubahan kondisi DAS
Perubahan kondisi DAS seperti penggundulan hutan, usaha pertanian yang kurang tepat, perluasan kota, dan perubahan tataguna lainnya dapat memperburuk masalah banjir karena meningkatnya aliran banjir.
Dari persamaan-persamaan yang ada, perubahan tata guna lahan berkontribusi besar terhadap naiknya kuantitas dan kualitas banjir.
b. Kawasan kumuh dan Sampah
Perumahan kumuh (slum) di sepanjang bantaran sungai dapat menjadi penghambat aliran.
Masalah kawasan kumuh ini menjadi faktor penting terjadinya banjir di daerah perkotaan.
Disiplin masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang ditentukan masih kurang baik dan banyak melanggar dengan membuang sampah langsung ke alur sungai, hal ini biasa dijumpai di kota-kota besar.
Sehingga dapat meninggikan muka air banjir disebabkan karena aliran air terhalang.
c. Drainasi lahan
Drainasi perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantaran banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi.
d. Kerusakan bangunan pengendali air
Pemeliharaan yang kurang memadai dari bangunan pengendali banjir sehingga menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir.
e. Perencanaan sistim pengendalian banjir tidak tepat
Beberapa sistim pengendalian banjir memang dapat mengurangi kerusakan akibat banjir kecil sampai sedang, tetapi mungkin dapat menambah kerusakan selama banjir-banjir yang besar.
Semisal, bangunan tanggul sungai yang tinggi. Limpasan pada tanggul ketika terjadi banjir yang melebihi
banjir rencana dapat menyebabkan keruntuhan tanggul.
Hal ini mengakibatkan kecepatan aliran yang sangat besar melalui tanggul yang bobol sehingga menibulkan banjir yang besar.
f. Rusaknya hutan (hilangnya vegetasi alami)
Penebangan pohon dan tanaman oleh masyarakat secara liar (Illegal logging), tani berpindah-pindah dan permainan rebiosasi hutan untuk bisnis dan sebagainya menjadi salah satu sumber penyebab terganggunya
siklus hidrologi dan terjadinya banjir.
jadi, menurut kalian parahan mana? alami atau buatan manusia yang paling parah?
kalo menurut gue sih, yang alami juga pasti karena ulah manusia. contoh, dari curah hujan tinggi. hujan kan pasti air dong, nah otomatis air butuh penyerapan biar air hujan itu langsung terserap ke tanah. jika tanah kita sudah diganti dengan semen atau bata dan area pepohonan banyak yang digundulin otomatis akan membuat daerah itu banjir.
itu baru contoh satu, bagaimana dengan keenamnya.?? eh ke12 nya deh.. :D
Jadi menurut saya, kalo ada banjir dilingkungan saya. Yang saya lakukan adalah membuka dan membuat beberapa saluran air agar air yang membuat banjir itu mendapat aliranya. Sehingga, air bisa terpencar dan banjirpun akan surut perlahan.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih sudah Mampir dan Komentar disini. :) :cheers