Sejarah dan Perkembangan Design Permodelan Grafik Dunia
DESAIN
PERMODELAN GRAFIK
Desain
permodelan grafik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang teknik membuat
objek, memanipulasi gambar dan membuat sebuah gambar dapat terlihat seperti
hidup, baik dalam 2D maupun 3D.
I.
Perkembangan
Desain / Tools Desain Permodelan Grafik
Pada pertengahan 1980,
kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat
lunak grafik memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan
komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya merupakan kerja yang susah
payah. Desain grafik dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil
dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan
tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa
perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafik menggunakan
sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepta, dan selanjutnya
ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya dengan tangan
ataupun komputer.
II.
Sejarah
Desain Permodelan Grafik
Lambang/ aksara sebagai
alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu
menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400
tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan
kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa
peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan,
kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya
bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B,
C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y
dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal
dari bahasa Yunani.
Tiga huruf tambahan J, U, dan W dimasukan
pada abad pertengahan sehingga jumlah alfabet Latin menjadi 26.
Desain grafis berkembang pesat seiring
dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin
cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi
mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang
digunakan di Rhineland, Jerman. Pada tahun 1450 juga berkembang corak huruf
(tipografi). Ilustrasi pada masa itu
cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas
Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder
(1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak
Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi
menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara
air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan
media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara
lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan
dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan
seni poster. Masa keemasan ini disebut-sebut sebagai “The Golden Age of The
Poster”.
Berikut ini merupakan peristiwa-peristiwa penting di dunia yang berperan
dalam sejarah perkembangan desain grafis.
1851, The Great Exhibition
Diselenggarakan di taman Hyde London
antara bulan Mei hingga Oktober 1851, pada saat Revolusi industri. Pameran
besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri
dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca,
sering disebut dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
Ilustrasi Crystal Palace
Buku optik dari Great Exhibition
1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautree
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator
art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada
abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati
terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois
Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautree membantu tercapainya peleburan
industri dan seni,
.
Poster Aristide Bruant
Poster Aristide Bruant
1910, Modernisme
Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan
industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain
modern adalah “Form follow Function” yang di lontarkan oleh Louis
Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga
diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih
cocok dengan “bahasa mesin”, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat
ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan “estetika mesin”.
1916, Dadaisme
Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan
(1916-1923) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari
untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan
bentuk estetik. Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan
sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat
yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum Keindahan.
1916, De Stijl
Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan
disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo
Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan
warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar dibawah adalah
Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld.
The Red and Blue Chair
The Red and Blue Chair
1918, Constructivism
Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang
ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris.
Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan
huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris.
Model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional.
Model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional.
1919, Bauhaus
Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter
Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu
pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan suatu
gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.
Gedung Bauhaus
Gedung Bauhaus
1928-1930, Gill Sans
Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf
Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif
dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang
memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).
Foto Eric Gill
1931, Harry Beck
Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.
Harry Beck dan Peta bawah tanahnya
1950s, International Style
International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.
Sampul buku dari Taschen
1951, Helvetica
Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
Sampul buku Helvetica
Foto Eric Gill
1931, Harry Beck
Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.
Harry Beck dan Peta bawah tanahnya
1950s, International Style
International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.
Sampul buku dari Taschen
1951, Helvetica
Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
Sampul buku Helvetica
1960s, Psychedelia and Pop Art
Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.
Poster karya Milton Glaser
1984, Émigré
Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.
Sampul Majalah Émigré
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih sudah Mampir dan Komentar disini. :) :cheers