Bahasa Indonesia, Sejarah dan Perkembangan.
Bahasa Indonesia |
Secara garis besar, Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan karena Indonesia adalah negara kepulauan dengan beranekaragam suku, budaya, dan bahasa. Untuk menyatukan dan mempermudah komunikasi antarsuku yang memiliki beragam bahasa, maka ditetapkanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Tapi, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
banyak sekali ragam bahasa dan budaya. Itu dikarenakan Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia. Ragam bahasa adalah varian dari
sebuah bahasa menurut
pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu
varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek , aksen, laras, gaya, atau berbagai
variasi sosiolinguistik lain,
termasuk variasi bahasa baku itu
sendiri . Variasi di tingkat leksikon,
seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat
formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu
variasi atau ragam tersendiri .
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam
bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia
(sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan
Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan
Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari
Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan
Wilkinson.[12] Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab
Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van
Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”
Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh
Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57,
Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan
Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.
“Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lain.”
Bahasa Indonesia juga memiliki kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara
seperti tercantum dalam UUD 1945.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki
fungsi sebagai berikut :
- Bahasa resmi kenegaraan,
- Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
- Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
- Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern
Pada Tanggal 28 Oktober 1928 telah Dinyatakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dimana
pada hari itu adalah hari sumpah pemuda, yang memilki fungsi-fungsi sebagai
berikut :
- Indonesia sebagai Identitas Nasional.
- B. Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
- B. Indonesia sebagai alat komunikasi.
- B. Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
Sumpah Pemuda. Yang berbunyi sebagai
berikut :
“Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,Tanah Air Indonesia.Kami poetera dan poeteri Indonesiamengakoe berbangsa satoe,Bangsa Indonesia.Kami poetera dan poeteri Indonesiamendjoendjoeng bahasa persatoean,Bahasa Indonesia.”
Pada tanggal 25-28 Februari 1975 telah Dikemukakan Kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah :
- B. Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan
- B. Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
- B. Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
- B. Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi Umum :
- Sebagai alat komunikasi
- Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
- Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
- Sebagai alat kontrol Sosial.
Fungsi Khusus :
- Mengadakan hubungan, pergaulan dalam sehari - hari
- Mewujudkan seni ( Sastra )
- Mempelajari bahasa - bahasa kuno
- Mengeksploitasi IPTEK
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih sudah Mampir dan Komentar disini. :) :cheers