Linux


 Linux dan Bisnis Model  Open  Source  
  Fidens Felix VHS
jfidens@yahoo.com

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003 IlmuKomputer .Com
Seluruh dokumen di  IlmuKomputer.Com  dapat digunakan, dimodifikasi  dan disebarkan secara  bebas untuk tujuan  bukan komersial (nonprofit), dengan syarat  tidak menghapus atau  merubah atribut  penulis dan  pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap  dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan  penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
 Sejarah Singkat Linux
Pada tahun 1969,  Ken Thompson  dan Dennis Ritchie (juga adalah developer  bahasa C), para peneliti di  AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar  karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu  juga karena seluruh  source code-nya  dibuat dengan  bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.
 Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat  dan terpecah  dalam dua aliran: UNIX yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T.
 Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan  banyak perusahaan untuk  memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi.  
 Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The  Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan  untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak meredakan  persaingan.  Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.
 Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh  A. S. Tanenbaum untuk tujuan  pendidikan. Source code  MINIX inilah yang  oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas  Helsinki pada waktu itu,  kemudian dijadikan sebagai referensi  untuk membuat sistem operasi  baru yang gratis dan yang  source  codenya bisa  diakses oleh umum. Sistem operasi ini  kemudian diberi nama Linux.  Dalam  membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool  dari Free  Foundation Software yang berlisensi GNU.  Kemudian  untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan  program-program yang  juga berlisensi GNU.


Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil  kerjanya lahirlah Linux  versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi.  Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan  source code  Linux pada  tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux sudah dapat menjalankan  shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress  dll. Proyek Linux ini mendapatkan  perhatian dari para programer di seluruh dunia  yang kemudian  turut berpartisipasi membangun  Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan  sangat pesat hingga  saat ini. Versi terbaru dari  kernel Linux  dapat anda check pada situs http://www.kernel.org [1].  

Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol  oleh  Linus sendiri. Sedangkan bagian lain  dari sistem operasi Linux telah dikembangkan  oleh banyak pihak. Oleh karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi,  jenis) Linux yang jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat. Selain itu ada juga distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri  khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang, RedFlag Linux di Cina, dll.

Ada  banyak proyek-proyek  open source yang sukses saat ini yang mungkin pembaca pernah dengar. Misalnya: Apache, Tomcat, Java, dll. Sulit dipungkiri bahwa software-software yang berlisensi open source ini sukses merajai dunia aplikasi web. http://www.opensource.org/licenses.   

Pada masa mendatang, dimulai dari Linux, diperkirakan akan muncul banyak perusahaan software yang akan membuat produknya secara open source. Bila budaya open source ini dapat juga berkembang di Indonesia, hembusan angin segar akan dapat dirasakan oleh pengembang software di tanah air. Semoga. 
 Referensi
[1]    http://www.kernel.org
[2]   Dikutip dengan perubahan seperlunya dari
http://www.opensource.org/docs/osd-indo.php
[3]   Dikutip dari terjemahan tidak resmi GNU GPL
http://vlsm.org/etc/gpl-unofficial.id.html
[4]    http://sylpheed.good-day.net/index.cgi.en
[5]    http://www.gigalaw.com/articles/2000-all/holl
ander-2000-04-all.html


Artikel Diambil dari IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com


Komentar

Postingan Populer